Beritabolaindonesia.net – Timnas Indonesia U‑22 tak hanya menarik perhatian publik lewat aksi di lapangan saat SEA Games 2025, tetapi juga lewat perilaku mereka di luar pertandingan. Salah satu cerita menarik datang dari Nopare Sonrit, sopir bus yang bertugas mengantar‑jemput skuad Garuda Muda selama berada di Chiang Mai. Nopare mengaku terkesan dengan keramahan, kesopanan, dan sikap menyenangkan yang ditunjukkan oleh para pemain seperti Dony Tri Pamungkas dan rekan‑rekannya.
Nopare, yang bekerja di salah satu perusahaan transportasi lokal di Chiang Mai, Thanatwit Travel Group, dipercaya menjadi sopir resmi bus Timnas Indonesia selama SEA Games 2025. Dalam wawancara singkat, dia menceritakan pengalamannya selama beberapa hari terakhir mengantar para pemain dari hotel menuju tempat latihan maupun stadion, termasuk sebelum latihan di Hotel Chiang Mai Hill.
“Mereka sangat sopan, selalu tersenyum, dan bersikap baik sekali kepada saya,” ujar Nopare dengan penuh kekaguman. “Saya bangga bisa melayani mereka.”
Keramahan di Luar Lapangan
Menurut Nopare, bukan hanya profesionalisme para pemain yang membuatnya terkesan, tetapi juga kebiasaan sederhana yang menunjukkan karakter positif mereka sebagai atlet. Para pemain selalu menyapa sopir bus dengan ramah, bahkan ketika mereka sedang fokus mempersiapkan pertandingan. Sikap rendah hati ini membuat Nopare merasa dihargai dan semakin termotivasi menjalankan tugasnya sebaik mungkin.
Kesan yang sama juga muncul dari berbagai momen sehari‑hari. Para pemain Timnas U‑22 dikenal menyapa dengan senyum hangat dan tidak pernah bersikap sombong. Hal ini semakin memperkuat citra positif skuad Garuda Muda di mata warga lokal Chiang Mai yang melihat mereka tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai tamu yang sopan dan menyenangkan.
Harapan dan Doa dari Tuan Rumah
Nopare pun mengungkapkan harapannya untuk Timnas Indonesia U‑22: semoga mereka mendapatkan hasil terbaik di SEA Games 2025 dan pulang membawa banyak medali untuk Indonesia. Ia juga merasa bangga bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan tim ini, meskipun hanya lewat perannya sebagai sopir bus.
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengantar mereka seaman dan sebaik mungkin. Dan saya berharap mereka bisa mendapatkan banyak medali untuk dibawa pulang,” tambahnya sambil tersenyum ramah.
Selain itu, Nopare membuka pintu bagi Timnas Indonesia untuk kembali berkunjung ke Chiang Mai setelah SEA Games selesai. Ia bahkan menawarkan jasa jika skuad Garuda Muda ingin kembali ke kota ini sebagai wisatawan, bukan hanya sebagai peserta pertandingan. Ungkapan ini mencerminkan rasa bangga dan keterikatan emosional yang ia rasakan selama berada bersama tim Indonesia.
Momen Kompetisi di Chiang Mai
Sementara itu, Timnas Indonesia U‑22 menjalani laga di Grup C SEA Games 2025 di Chiang Mai, termasuk pertandingan melawan Filipina U‑22 yang berakhir dengan kekalahan tipis 0‑1. Meskipun hasil ini mengecewakan, para pemain tetap menunjukkan sportivitas dan profesionalisme yang sama di luar lapangan, termasuk terhadap staf pendukung seperti Nopare.
Skuad Garuda Muda sendiri dipenuhi pemain berbakat seperti Dony Tri Pamungkas, yang berasal dari klub lokal dan dikenal sebagai sosok rendah hati namun berpengaruh di lini tengah tim. Kehadiran pemain seperti Dony tidak hanya memperkuat permainan, tetapi juga menjadi teladan sikap baik di lingkungan tim.
Kesimpulan
Cerita dari Chiang Mai ini menunjukkan bahwa prestasi olahraga bukan sekadar soal hasil di lapangan, tetapi juga bagaimana para atlet menampilkan karakter positif mereka. Bagi Nopare dan warga setempat, Timnas Indonesia U‑22 telah menunjukkan citra yang membanggakan sebagai atlet yang sopan, ramah, dan menyenangkan untuk diajak berinteraksi, bahkan oleh sopir bus yang hanya berperan kecil di balik layar.